Minggu, 19 Oktober 2008

Hasil yang Kejam untuk Roma


Inter Hancurkan Roma Roma - Bermain di kandang sendiri, AS Roma justru tak mampu membendung Inter Milan. Pelatih Luciano Spalletti pun menyebut skor 4-0 adalah hasil yang kejam untuk Gialorossi.

Dua gol dari Zlatan Ibrahimovic serta dua gol lainnya dari Dejan Stankovic dan Victor Obinna membuat Roma merasakan kekalahan keempatnya di Seri A musim ini. Rapuhnya pertahanan serta kelengahan dalam menjaga pemain Inter dinilai Spalletti sebagai faktor utama dari kekalahan ini.

"Sangat jelas pertandingan ini ditentukan oleh beberapa kelengahan dan Inter tahu bagaimana mempertahankan keunggulan," ujarnya seperti dilansir Channel4.

Pelatih berkepala plontos ini juga mengaku kecewa karena sebenarnya Il Lupo memiliki beberapa peluang. Namun, tak ada satupun yang berhasil menembus jala Inter alias berbuah menjadi gol. Tak heran jika ia kemudian menyebut bahwa hasil ini begitu kejam untuk timnya.

"Bagi saya hasil ini terlihat kejam karena kami memiliki beberapa kesempatan dan gagak memanfaatkannya dengan baik. Sementara itu lawan kami bermain lebih efektif," tukasnya.

Lalu, apa yang akan dilakukan olehnya setelah kekalahan ini? Spalletti hanya ingin timnya bermain lebih fokus lagi agar kekalahan serupa tak terulang lagi. Saat ini Roma tersendat di posisi 15 klasemen sementara, jadi perbaikan seperti yang diinginkan Spalletti memang sebaiknya cepat dilakukan.

"Gol pertama dan gol kedua sama seperti gol pertama, kami seharusnya bisa lebih berkonsentrasi. Jika tidak, pemain seperti ini (Ibrahimovic) akan menghukum Anda."

"Ketika banyak orang berbicara soal fokus dan konsistensi, maka justru di sanalah kekurangan kami terletak. Inter berada dalam performa yang bagus, tajam dan mau bertarung. Anda bisa melihatnya ketika pergerakan dan perjuangan mereka merebut bola untuk melakukan serangan balik."

  • detiksport Selengkapnya...

  • Pecahkan Rekor Doohan, Kejar Rekor Lainnya


    Jakarta - Kemenangan Valentino Rossi di MotoGP Malaysia mengantarnya memecahkan rekor legenda MotoGP, Michael Doohan. Dalam hal apa? Lantas, rekor apalagi yang masih dikejar Rossi?

    Rossi finis terdepan setelah melahap 21 lap balapan di Sirkuit Sepang, Minggu (19/10/2008). Pembalap Yamaha itu seperti tak tersentuh dan menyisakan peringkat dua dan tiga bagi Dani Pedrosa serta Andrea Dovizioso.

    Kemenangan ini adalah kemenangan kelima Rossi di kelas premier GP Motor Malaysia, sekaligus yang keenam dicatatkannya di GP Malaysia. Rossi menang sekali di kelas 125cc, sekali di kelas 500cc dan sisanya di kelas MotoGP.

    Selain tahun ini, Rossi menang pada tahun 1997 (125cc) 2001, 2003, 2004 dan 2006. Sementara Doohan lima kali menang di Malaysia pada tahun 1992, 1994, 1995, 1997 dan 1998, kesemuanya dilakukan dengan menunggangi motor Honda di kelas 500cc.

    Doohan memenangi empat gelar di Sirkuit Shah Alam dan satu sisanya di Sirkuit Johor. Kemenangan Rossi di kelas 125cc tahun 1997 diraih di Shah Alam, sementara lima kemenangan lainnya dicatat di Sepang, yang mulai dipakai sebagai tuan rumah GP Malaysia semenjak tahun 1999.

    Podium teratas di MotoGP Malaysia tahun ini sekaligus membuat koleksi angka Rossi di klasemen bertambah 25 poin menjadi 357 angka. Dengan satu seri tersisa, Rossi mencoba memecahkan rekor poin terbanyak dalam semusim.

    Rekor yang masih harus dipecahkan Rossi di Valencia pekan depan itu tercatat atas namanya sendiri. Rekor poin terbanyak dalam semusim adalah 367 poin yang dicatat The Doctor ketika merebut titel jawara dunia tahun 2005.

    Artinya, Rossi memerlukan 11 poin lagi untuk memecahkan rekor tersebut. Dengan konsistensi dan rasa lapar gelar yang ditunjukkan pembalap Italia itu --meski sudah memastikan jadi juara dunia-- rasanya tak sulit untuk memecahkan rekor itu. Rossi hanya butuh finis di posisi kelima di Valencia nanti.

  • detiksport Selengkapnya...

  • Rossi Raja di Sepang


    Sepang - Valentino Rossi tampaknya masih lapar dengan gelar juara meski telah jadi jawara dunia. Hal tersebut dibuktikan oleh pembalap Yamaha itu dengan memenangi MotoGP Malaysia.

    Rossi menyelesaikan balapan sepanjang 21 lap di Sirkuit Sepang, Minggu (19/10/2008) sebagai yang terdepan. Di belakangnya, ada pembalap Honda asal Spanyol, Dani Pedrosa.

    Rookie asal Italia, Andrea Dovizioso, merengkuh podium pertamanya di MotoGP dengan menempati peringkat ketiga. Nicky Hayden dan Shinya Nakano masing-masing berhak atas posisi empat dan lima.

    Kemenangan ini adalah titel seri ke-9 yang berhasil dikumpulkan Rossi. Pembalap berusia 29 tahun itu sejauh ini telah mengumpulkan 357 angka, defisit 10 poin dari rekor 367 angka yang ia cetak saat jadi juara dunia 2005.

    Jalannya balapan
    Pedrosa yang start dari posisi pertama mengawali balapan dengan mulus dan melalui tikungan pertama tetap sebagai pembalap terdepan. Sedang Rossi yang start kedua dilewati Dovizioso.

    Keberhasilan Dovizioso menempati posisi kedua adalah kredit tersendiri bagi pemuda Italia itu. Pasalnya, Dovi start dari posisi enam. Artinya, ia melompat empat posisi ke depan.

    Namun hal itu tidak bertahan lama karena di lap ketiga, Rossi melewati Dovizioso dan mulai membuntuti Pedrosa. Sang juara dunia terus menyerang posisi Pedrosa hingga beberapa lap kemudian.

    Upaya menyalip Pedrosa tak mudah bagi Rossi. Upaya itu baru berhasil di lap ke-11. Di tikungan hairpin sebelum garis start-finish, Rossi melewati pembalap Honda itu dan memimpin lomba.

    Bila Rossi membalap dengan cemerlang, tidak demikian dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Pembalap Spanyol itu terpeleset ketika akan mengambil tikungan ke kanan di lap 12. Bergabung kembali di peringkat 16, akhirnya Lorenzo memilih tak melanjutkan lomba.

    Rossi terus mendominasi balapan dan mulai tak tersentuh. Lap ke-14, selisih Rossi dengan Pedrosa melebar sampai 1,5 detik lebih. Dengan rombongan di belakang yang dihuni Dovizioso dan Hayden, selisih itu sekitar 4 detik.

    Pertarungan seru terjadi di rombongan kedua. Hayden yang memakai motor Honda dari pabrikan, mulai mengancam Dovizioso yang 'hanya' memakai motor kelas dua milik tim satelit, JiR Scot Honda.

    Di lap 16, steward mengibarkan bendera putih. Ini berarti ada hujan yang turun di sebagian trek dan para pembalap diizinkan untuk mengganti motor yang dilengkapi ban basah. Namun hujan tampaknya tak jadi turun dan motor cadangan itu kembali disimpan oleh seluruh tim.

    Kembali ke persaingan Dovizioso-Hayden, aksi saling menyalip seru diperagakan kedua pembalap di lap 18. Setelah start-finish, Hayden yang memiliki motor dengan tenaga lebih besar sukses mengkudeta Dovi dari posisi tiga.

    Namun Dovi tak menyerah. Selang beberapa tikungan, pembalap 22 tahun itu merebut kembali posisinya. Hayden sempat menyalip kembali namun Dovi menyalip lagi dan mempertahankan posisi.

    Casey Stoner yang sempat beberpaa waktu membuntuti Hayden kemudian malah harus menyerahkan posisi peringkat lima kepada Nakano. Kemudian, ganti Nakano yang mengancam posisi Hayden.

    Di depan, Rossi semakin nyaman dengan posisi terdepannya. Selisih sang juara dunia dengan Pedrosa terus melebar hingga menjadi lebih dari empat detik. Gelar juara tampaknya akan diamankan pria 29 tahun itu.

    Persaingan sengit masih terjadi antara Dovizioso dengan Hayden di tiga lap terakhir. Hayden yang menunggangi motor yang lebih baik akhirnya tak mampu melewati Dovi yang sukses bertahan tanpa membuat kesalahan.

    Posisi akhir ketika chequered flag dikibarkan adalah Rossi, Pedrosa, Dovizioso, Hayden, Nakano dan Stoner.

    Hasil MotoGP Malaysia
    Pos Pembalap Motor Waktu
    1. Valentino Rossi Yamaha 43:06.007
    2. Dani Pedrosa Honda +4.008
    3. Andrea Dovizioso Honda +8.536
    4. Nicky Hayden Honda +8.858
    5. Shinya Nakano Honda +10.583
    6. Casey Stoner Ducati +13.640
    7. Loris Capirossi Suzuki +15.936
    8. Colin Edwards Yamaha +18.802
    9. Chris Vermeulen Suzuki +23.174
    10. Randy de Puniet Honda +25.516
    11. John Hopkins Kawasaki +27.609
    12. Anthony West Kawasaki +41.399
    13. Sylvain Guintoli Ducati +45.617
    14. Alex de Angelis Honda +49.003
    15. Toni Elias Ducati +59.139
    16. Marco Melandri Ducati +1:03.328
    17. Nobuatsu Aoki Suzuki +1:48.363

    Tidak finis
    Pembalap Motor Lap
    Jorge Lorenzo Yamaha 12
    James Toseland Yamaha 2

  • detiksport Selengkapnya...

  • Sengaja Mengalah, Kimi?


    Aksi Seri ke-17 di Shanghai Shanghai - Hanya enam putaran sebelum balapan selesai, Kimi Raikkonen dilewati rekan Ferrari-nya, Felipe Massa. Pertanyaan standarnya adalah, team order-kah itu? Benarkah Raikkonen mengalah demi sang partner?

    Sejak start GP China, Raikkonen sebenarnya selalu berada di depan Massa, dan hanya kalah dari Lewis Hamilton. Namun ketika jaraknya semakin jauh dari Hamilton, dan kans untuk merapat nyaris mustahil, di lap 50 Raikkonen justru didekati Massa, dan di-overtake di hairpin.

    Bukan hal aneh kalau banyak orang menyebut kejadian itu sebagai sebuah kesengajaan. Buat Massa, tertinggal tujuh poin dari Hamilton tetaplah lebih baik ketimbang terpaut sembilan angka -- jika ia tetap finish di urutan ketiga di Shanghai.

    Sejauh ini belum ada pernyataan eksplisit bahwa Ferrari memang memerintahkan Raikkonen untuk memberi jalan buat Massa alias team order. Tapi "Si Manusia Es" punya filosofi yang mengesankan demikian.

    "Kami tahu apa yang kami inginkan sebagai sebuah tim, dan itulah yang kami lakukan. Ini balapan. Aku tak punya beban menang atau kalah. Aku membalap untuk tim. Dalam situasi ini, hal tersebut wajar-wajar saja," ungkap Raikkonen dalam konferensi pers pasca lomba.

    Pembalap Finlandia itu nyata-nyata dibantu Massa di seri terakhir musim lalu, saat dia akhirnya mengalahkan Hamilton dan tampil sebagai juara dunia untuk pertama kalinya. Boleh jadi ia merasa kini giliran dia melakukan hal serupa.

    Hamilton sendiri beranggapan demikian, bahwa Raikkonen memang sengaja mengalah. Tapi ia berusaha tidak ambil pusing.

    "Tak bisa dielakkan kalau Kimi akan membiarkan dirinya dilewati Felipe. Itu sama sekali bukan hal buruk. Kalau Anda berada di depan dan memiliki jarak cukup besar, yang penting adalah Anda tetap fokus dan tenang," tukasnya.

  • detiksport Selengkapnya...

  • Hamilton Kian Dekat dengan Mimpinya


    Shanghai - Semua rencana dan harapan Lewis Hamilton di akhir pekan ini terwujud. Mimpi menjadi juara dunia, yang tahun lalu terlepas setelah nyaris tergenggam, kali ini jaraknya kian dekat untuk diraih.

    Hamilton hanya perlu finish di urutan kelima di seri terakhir di Brasil untuk memastikan titel juara, setelah berhasil memenangi GP China, Minggu (19/10/2008).

    Syarat minimal itu dikarenakan ia kini unggul tujuh poin dari satu-satunya pembalap lain yang masih berpeluang merebut gelar juara, Felipe Massa. Dengan tambahan empat poin saja di Interlagos, sekalipun Massa naik podium teratas, maka Hamilton dipastikan keluar sebagai yang terbaik di musim ini.

    "(Kemenangan) ini merupakan langkah maju lain menuju tangga juara, dan mimpiku, dan juga mimpi timku," ujar Hamilton seusai lomba. "Tim layak mendapatkan hasil ini. Kami telah bekerja sangat, sangat keras sepanjang musim."

    Kepada timnya-lah pembalap Inggris itu meluapkan rasa syukurnya atas kesuksean di Shanghai. Ia menilai performa MP4-23 hari ini begitu luar biasa.

    "Tuhan senantiasa berada di pihak kami, dan tim melakukan sebuah pekerjaan yang fenomenal dalam mempersiapkan mobil, membuat kemajuan. Mobil ini terasa fantastis di sini sepanjang akhir pekan ini," tukasnya.

    "Aku berutang banyak pada orang-orang ini, tidak hanya di trek tapi juga di rumah. Ini sebuah mobil impian, dan bagi orang-orang di sini, mereka memastikan mobil ini tetap lengkap, jadi aku bisa membawanya pulang. Ini upaya luar biasa dari tim."

    Tentang performanya di trek, Hamilton mengakui ia melakukan start yang sangat baik, bahkan dinilainya sebagai salah satu yang terbaik di musim ini. Setelah mengamankan beberapa tikungan awal, selanjutnya ia fokus pada melebarkan jarak dengan Kimi Raikkonen dan Felipe Massa.

    "Setelah pitstop kedua, laju kami sangat bagus: ban terjaga, mesin pun demikian. Sejak itu aku aku aku punya gap yang lebih besar di belakangku."

    Hamilton juga menegaskan pernyataannya sebelum lomba, bahwa ia tak punya niat "mengakhiri semuanya di sini". Targetnya tetap menuntaskan dua seri terakhir dan mendulang angka sebanyak-banyaknya dengan konsisten.

  • detiksport Selengkapnya...

  • Sriwijaya FC Gilas Persita 6-0 Di Jakabaring


    Persita Tangerang menjadi bulan-bulanan Sriwijaya FC dalam laga Indonesia Super League di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Sabtu (18/10). Di pertandingan itu, tuan rumah menang dengan hasil 6-0 (2-0). Kemenangan dua kali di kandang sendiri membuat posisi "Laskar Wong Kito" di papan atas klasemen sementara semakin kokoh.

    Tampil menekan sejak awal pertandingan, Sriwijaya FC mencetak gol pertama dari tendangan Ngon Djam pada menit ke-8 setelah mendapat umpan dari Obiora. Gol kedua pada menit ke-20 dicetak oleh Keith Kayamba, juga hasil umpan dari Obiora.

    Persita tampak kesulitan melakukan serangan balik ke kubu lawan, sebaliknya pemain Sriwijaya FC banyak melancarkan serangan yang membahayakan gawang Persita. Pemain Sriwijaya FC dapat memanfaatkan setiap celah yang ditinggalkan pemain Persita.

    Sampai di situ gol tuan rumah sebelum berlanjut lagi pada babak kedua. Kali ini giliran Obiora menceploskan bola pada menit ke-55. M. Nasuha menggenapi keunggulan juara Liga Indonesia musim lalu tersebut dengan gol keempat pada menit ke-78. Lima menit kemudian Kayamba kembali mencetak gol kelima untuk pasukan Rahmad Darmawan. Saat injury time, Obiora menambah satu gol lagi.

    Untung bagi Persita karena kiper Wawan Hendrawan tampil cukup cemerlang malam itu. Jika tidak, Sriwijaya FC pasti bisa menghasilkan lebih banyak gol.

    Pelatih Persita, Agus Suparman mengatakan, timnya mengalami kekalahan telak karena masa pemulihan fisik terlalu singkat. Kesolidan tim Sriwijaya FC juga menjadi penentu kemenangan Sriwijaya FC.

    "Saya tidak menyangka skornya seperti ini. Tim lawan bermain ngotot, tetapi tim kami memang tampil bagus," kata Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan. [kompas]

  • SMS Selengkapnya...