Kamis, 04 September 2008
RI Tempat Kumpulnya Romanisti
Esti Setyaningrum - detiksport
Jakarta - Kata Romanisti Indonesia (RI) berarti kumpulan para pencinta klub AS Roma di Indonesia. Romanisti Indonesia adalah komunitas non-profit yang didirikan pada 8 Agustus 2005.
Romanisti Indonesia lahir di masa klub-klub seperti AC Milan dan Juventus menguasai ajang Liga Calcio, yang efek dari prestasinya adalah kedua klub tersebut meraih perhatian lebih besar dari media-media. Tentu saja meraup jumlah penggemar yang bisa dibilang fantastis di Indonesia.
Di lain pihak, kasus batalnya pembelian AS Roma oleh Nafta Moscow di awal 2004 yang diselimuti oleh kabut konspirasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang disinyalir tidak ingin melihat bangkitnya AS Roma.
Hal itu justru membangkitkan semangat sang pendiri Romanisti Indonesia untuk menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa sebenarnya ada sebuah klub di Liga Calcio yang berjuang dengan keringat mereka sendiri, meskipun acap kali dijadikankan oleh tangan-tangan kotor percaturan politik Italia dan mafia pertandingan di ajang Liga Calcio. Klub tersebut adalah As Roma.
Di awal kelahirannya, Romanisti Indonesia tampil sebagai media penyampai berita dari klub AS Roma dan Lega Calcio secara keseluruhan. Berita-beritanya diambil langsung dari media-media italia dan diterjemahkan serta ditulis ulang dengan narasi khas seorang Romanisti sejati.
Meskipun memiliki keterbatasan ekonomi untuk mengakses sumber-sumber informasi selengkap dan se-up to date mungkin, seorang mahasiswa perantauan dan juga pendiri pendiri Romanisti Indonesia ini tetap berusaha untuk terus menghadirkan berita-berita paling terbaru tentang AS Roma dalam headline Romanisti Indonesia
Berbekal dengan niat tulus ikhlas, semangat pantang menyerah dan dukungan moral dari para member senior RI, sedikit demi sedikit Romanisti Indonesia berkembang dan tumbuh menjadi salah satu fansclub paling populer dan disegani di Indonesia.
Sebagai bagian dari proses penyempurnaan diri pada komunitas Romanisti Indonesia, akhirnya kami mengubah citra dari sebuah media informasi dan berita menjadi sebuah komunitas yang lebih mengutamakan komunikasi dan interaksi dari setiap anggotanya.
Disamping itu, dengan tujuan agar Romanisti Indonesia tidak terjerumus ke dalam pola sentralistis yang selama ini digunakan fans club lain, akhirnya di awal 2007 pendiri dan tim koordinator Komunitas Romanisti Indonesia mendeklarasikan diri sebagai komunitas yang bersifat desentralistik. Artinya, komunitas Romanisti Indonesia tidak terpaku pada pola pusat dan daerah yang sering mengutamakan member atau kumpulan member di kota besar terutama Jakarta, sementara sebaliknya tidak begitu memperhatikan kepentingan-kepentingan member dari daerah lain.
Namun, sebagai sebuah komunitas besar, tentu saja wewenang pengambilan kebijakan yang bersifat prinsipil dan berpengaruh pada komunitas secara keseluruhan tetap dipegang oleh pendiri dan tim koordinator. Hasilnya dalam waktu singkat muncullah konsentrasi member komunitas Romanisti Indonesia di berbagai daerah di Indonesia.
Tercatat hingga saat ini Komunitas Romanisti Indonesia telah berdiri dan aktif di kota-kota besar di Indonesia, seperti Pekan Baru, Bandung, Jakarta (Jabodetabek), Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang. Sementara kota-kota lain yang akan menyusul adalah Medan, Padang, Lampung, Solo dan beberapa kota lainnya yang tengah mempersiapkan diri.
Bersamaan dengan itu kegiatan-kegiatan offline dari member pun semakin menggeliat. Dimulai dari kegiatan latihan futsal bersama, menghadiri undangan dari komunitas lain hingga menghadiri acara on air seperti nonton bareng dan syuting di studio televisi-televisi swasta nasional.
Beruntung sekali skandal Calciopoli di 2006 lalu membuka borok klub-klub yang selama ini menggunakan cara-cara kotor dalam persaingan di ajang Liga Calcio, dan secara otomatis menghadiahi AS Roma dengan tiket otomatis dalam ajang Liga Champions 2006/2007.
Hal tersebut disamping membuka mata dunia tentang masing-masing klub Seri A, juga membantu sekali bagi Romanisti Indonesia untuk menyebarkan kecintaan pada Giallorossi di tanah Indonesia.
Semenjak kasus itu bergulir apresiasi dari media dan masyarakat umum terhadap As Roma semakin meningkat. Demikian pula halnya dengan apreasi masyarakat terhadap komunitas Romanisti Indonesia yang hari demi harinya menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Hingga saat ini jumlah member dari komunitas RI telah mencapai 2.500 orang lebih, 200 orang lebih di antaranya telah mengikuti prosedur pendaftaran keanggotaan resmi RI.
Semenjak musim kompetisi 2007/2008 Romanisti Indonesia dirangkul oleh Trans7, sebuah televisi swasta nasional yang menyiarkan siaran Liga Calcio sebagai fans club referensi untuk klub AS Roma dalam setiap kegiatan On Air dan Off Air mereka.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi website Romanisti Indonesia. Salam hangat dari keluarga besar Romanisti Indonesia.
www.romanisti-indonesia.com
Penulis adalah Kadiv Humas Romanisti Indonesia (RI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar